Pages

Rabu, 30 Oktober 2013

Cara Menentukan Klimaks dalam Cerita Fiksi
Klimaks adalah puncak dari sebuah cerita. Atau, menurut penulis lain mengatakan bahwa sebuah tujuan dalam cerita adalah serupa jalan raya. Dan klimaks merupakan ujung jalan rayanya.
Jadi cerita dan klimaks merupakan satu dari kesatuan sebuah karya (fiksi) yang dihasilkan. Karena kedua hal tersebut selalu saling berkaitan! Tak dapat dipisahkan. Ibarat penulis dengan laptop, pena dan notes. Selalu bersama-sama.
Sebab, semua itu merupakan dari sebuah susunan kerangka dan sarana. Maka dari itulah jika sebagai penulis apabila dibilang saatnya untuk berhenti. Maka berhentilah! Tidak usah dilanjutkan. Apalagi ngeyel dibilanginya! Nanti hasilnya yang ada bisa kacau balau.
Dan klimaks merupakan sebuah akhir cerita. Jika sebagai penulis terus melanjutkan cerita setelah klimaks, berarti akan menciptakan anti klimaks yang sangat mungkin akan merusak. Hingga mengakibatkan tak menjadi selaras dalam keseluruhan sebuah cerita yang sudah ada.
Tegasnya dalam urusan klimaks penulis harus menyusun bagian-bagian dari topik itu sendiri. Baik dalam suatu urutan yang semakin meningkat hingga mencapai letupan pada akhir rangkaian cerita. Jadi sebagai penulis diwajibkan harus benar-benar dituntut untuk mengetahui hal yang paling penting dalam cerita yang ditulisnya. Serta memahami hal yang paling rendah kedudukan dan kepetingannya dalam cerita tersebut.
Maka untuk itulah sebagai penulis, apalagi yang baru berkecimpung di dunia kepenulisan (new bi) dan literasi tidak ada salahnya menilik lebih dalam tentang klimaks ini. Apakah sudah selayaknya menguasai hal-hal penting dalam cerita yang sudah dibuat atau tidak. Apalagi yang paling terutama tentang jalinan menuju klimaks sebuah cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Rabu, 30 Oktober 2013

Diposting oleh Unknown di 03.25
Cara Menentukan Klimaks dalam Cerita Fiksi
Klimaks adalah puncak dari sebuah cerita. Atau, menurut penulis lain mengatakan bahwa sebuah tujuan dalam cerita adalah serupa jalan raya. Dan klimaks merupakan ujung jalan rayanya.
Jadi cerita dan klimaks merupakan satu dari kesatuan sebuah karya (fiksi) yang dihasilkan. Karena kedua hal tersebut selalu saling berkaitan! Tak dapat dipisahkan. Ibarat penulis dengan laptop, pena dan notes. Selalu bersama-sama.
Sebab, semua itu merupakan dari sebuah susunan kerangka dan sarana. Maka dari itulah jika sebagai penulis apabila dibilang saatnya untuk berhenti. Maka berhentilah! Tidak usah dilanjutkan. Apalagi ngeyel dibilanginya! Nanti hasilnya yang ada bisa kacau balau.
Dan klimaks merupakan sebuah akhir cerita. Jika sebagai penulis terus melanjutkan cerita setelah klimaks, berarti akan menciptakan anti klimaks yang sangat mungkin akan merusak. Hingga mengakibatkan tak menjadi selaras dalam keseluruhan sebuah cerita yang sudah ada.
Tegasnya dalam urusan klimaks penulis harus menyusun bagian-bagian dari topik itu sendiri. Baik dalam suatu urutan yang semakin meningkat hingga mencapai letupan pada akhir rangkaian cerita. Jadi sebagai penulis diwajibkan harus benar-benar dituntut untuk mengetahui hal yang paling penting dalam cerita yang ditulisnya. Serta memahami hal yang paling rendah kedudukan dan kepetingannya dalam cerita tersebut.
Maka untuk itulah sebagai penulis, apalagi yang baru berkecimpung di dunia kepenulisan (new bi) dan literasi tidak ada salahnya menilik lebih dalam tentang klimaks ini. Apakah sudah selayaknya menguasai hal-hal penting dalam cerita yang sudah dibuat atau tidak. Apalagi yang paling terutama tentang jalinan menuju klimaks sebuah cerita.

0 komentar on " "

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

MY GREETING

Followers

Popular Posts

 

Blogger news


Blogroll


About